Metro Palembang News - Pratama Arhan kini menjadi pemain sepak bola andal di usianya yang masih 20 tahun.
Hal ini merupakan salah satu jalan menuju impian Pratama Arhan, pelan-pelan semakin terlihat tangga menuju mimpinya.
Kemampuan sepak bola Pratama Arhan sudah terlihat sejak duduk di bangku Sekolah Dasar.
Pada mulanya Arhan ikut mengantarkan sang kakak untuk berlatih sepak bola.
Sang kakak mengikuti sekolah sepak bola di Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Mustika, Blora.
Lama kelamaan Pratama Arhan juga tertarik dengan sepak bola dan Arhan pun mengikuti SSB.
Pada saat Arhan kelas 2 SD, ia sering bermain sepak bola dengan bola plastik bersama teman-temannya.
"Mulai kelas dua SD main bola plastik," kata Suryati, ibunda Pratama Arhan yang dikutip dari kanal YouTube Mochamad Iriawan Official.
"Mainnya di depan rumah tetangga yang agak lebar halamannya, kan dulu di sini nggak ada lapangan," ujarnya.
Sampai ketika lulus Sekolah Dasar, Arhan lolos seleksi di Terang Bangsa Semarang dan mengikuti diklatnya.
Pratama Arhan sangat rajin dan tekun ketika mengikuti sekolah bola.
"Dulu walaupun hujan dan panas terik, Arhan tidak mau bolos sekolah bola," kata Suryati.
Ia menambahkan, Arhan selama seminggu mempunyai jadwal masuk tiga kali dan tidak pernah absen sekolah bola.
Kala itu Pratama Arhan juga rajin mengikuti setiap turnamen yang ada.
Namun, semangat Arhan belajar sepak bola harus dihadapkan dengan keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan.
Arhan berasal dari keluarga yang tinggal di Dukuh Kedongnongo, desa Sidomulyo, kabupaten Blora.
"Dulu memang kami keterbatasan ekonomi, sering hutang sana sini," kata Suryati.
"Kalo ada turnamen-turnamen ibu sering hutang untuk biaya Arhan main," ujarnya.
"Soalnya dia tidak mau melewatkan turnamen-turnamen itu, jadi ya terpaksa ibu yang hutang sana sini untuk itu," jelasnya.
Melihat perjuangan kedua orang tuanya, Pratama Arhan mempunyai mimpi yang tinggi yakni menjadi pemain bola Eropa.
Sejak kecil Arhan memang sering bermain dengan predikat pemain terbaik, mulai dari tingkat daerah hingga nasional.
"Sejak kecil Arhan punya cita-cita ingin jadi pemain bola terbaik, kalo bisa jadi pemain Eropa," kata ibu Arhan.
Ibunya berpesan, tercapai atau tidaknya nanti, yang penting sekarang tetap berusaha untuk meraihnya.
"Harus tetap semangat raih cita-cita, belajar terus dan terus gali apa yang belum Arhan tahu. Jangan cepat puas dengan apa yang diraih saat ini," katanya.***