Sampai ketika lulus Sekolah Dasar, Arhan lolos seleksi di Terang Bangsa Semarang dan mengikuti diklatnya.
Pratama Arhan sangat rajin dan tekun ketika mengikuti sekolah bola.
"Dulu walaupun hujan dan panas terik, Arhan tidak mau bolos sekolah bola," kata Suryati.
Ia menambahkan, Arhan selama seminggu mempunyai jadwal masuk tiga kali dan tidak pernah absen sekolah bola.
Kala itu Pratama Arhan juga rajin mengikuti setiap turnamen yang ada.
Namun, semangat Arhan belajar sepak bola harus dihadapkan dengan keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan.
Arhan berasal dari keluarga yang tinggal di Dukuh Kedongnongo, desa Sidomulyo, kabupaten Blora.
"Dulu memang kami keterbatasan ekonomi, sering hutang sana sini," kata Suryati.
"Kalo ada turnamen-turnamen ibu sering hutang untuk biaya Arhan main," ujarnya.
"Soalnya dia tidak mau melewatkan turnamen-turnamen itu, jadi ya terpaksa ibu yang hutang sana sini untuk itu," jelasnya.
Artikel Rekomendasi