PRMN Metro Palembang News- Setiap manusia tentu pasti memiliki dosa, tak terlepas dengan nabi sekalipun.
Sebagai manusia juga tak boleh membuat kita merasa hamba yang paling taat, dan merasa bangga diri seolah-olah terbebas dari dosa.
Justru ketika manusia mengganggap dirinya tak memiliki dosa, maka nikmat keimanan itu takkan pernah dirasakan.
Hingga mampu meremehkan manusia lainnya karena dosa yang diperbuat, dan merasa suci terjamin surga adalah mereka yang sombong.
Mempertanyakan suatu hal yang sifatnya menjelek-jelekan di muka umum, membuka aib, seperti perzinahan, ghibah, dan suatu hal yang melibatkan dosa yang dilakukan oleh orang lain.
Baca Juga: Ke Luar Negeri Gratis Sekaligus Mencari Ilmu, 4 Pertukaran Pelajar ini Bawa Kamu Cari Pengalaman!
Karena dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang menjelek-jelekkan saudaranya karena suatu dosa, maka ia tidak akan mati kecuali mengamalkan dosa tersebut.”
(HR. Tirmidzi no. 2505. Syaikh Al-Albani berkata bahwa hadits ini maudhu’). Imam Ahmad menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah dosa yang telah ditaubati.
Selain itu, Ibnul Qayyim rahimahullah juga pernah berkata,
“Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” (Madarijus Salikin, 1: 176).
Baca Juga: Sering Diejek Lemot, Ini 7 Cara Mencegah Kabut Otak
Baca Juga: Terbaring Lemah dengan Selang di Hidung, Gary Iskak Mengidap Kanker Hati
Hadits di atas bukan maknanya adalah dilarang mengingkari kemungkaran. Ta’yir (menjelek-jelekkan) yang disebutkan
Dalam hadits ini berbeda dengan mengingkari kemungkaran, menjelek-jelekkan mengandung kesombongan (meremehkan orang lain) dan merasa diri telah bersih dari dosa.
Sedangkan mengingkari kemungkaran dilakukan lillahi Ta’ala, ikhlas karena Allah SWT, bukan karena kesombongan.
Lihat Al-‘Urf Asy-Syadzi Syarh Sunan At-Tirmidzi oleh Muhammad Anwar Syah Ibnu Mu’azhom Syah Al-Kasymiri.
Bedakan antara menasihati dengan menjelek-jelekkan, karena menasihat ingin orang lain jadi baik. Kalau menjelek-jelekkan ada unsur kesombongan dan merasa diri lebih baik dari orang lain.
Baca Juga: Diupayakan Akan Dibuka Akhir Juni, Berikut Lembaga yang Telah Umumkan Formasi Penerimaan CPNS 2021
Baca Juga: Distribusikan 16.837 Kartu Tani di Sumsel, Beginilah Kegunaannya Bagi Para Petani!
Karena janganlah sombong, sampai merasa bersih dari dosa atau tidak akan terjerumus pada dosa yang dilakukan saudaranya.
Jangan pernah merasa menjadi hamba yang taat, namun takutlah jika berbuat dosa namun tak bertaubat.
Batas hidup tak tahu sampai kapan maka, semoga Allah SWT memberikan hidayah demi hidayah dalam kehidupan.***
Artikel Rekomendasi