PRMN Metro Palembang News– Kasus Covid-19 di Indonesia yang terus mengalami peningkatan dan mobilitas masyarakat menyebabkan munculnya variasi baru Covid-19 Delta di Indonesia.
Belum sempat mengalami penurunan terinfeksi Virus Covid-19 kini sudah muncul variasi Delta yang lebih bahaya dan menular.
Variasi Delta sendiri ditemukan pertama kali di India dan sudah masuk di Negara Indonesia.
Variasan delta ini memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dan bisa mengakibatkan infeksi yang fatal terutama untuk lansia.
Ketua Tim Peneliti WGS SARS-CoV-,FK-KMK UGM, Dr. Gunadi PhD, Sp. BA, mengatakan penelitian Whole Genome Sequencing (WGS).
Baca Juga: Musim Kemarau Tiba, Polda Sumsel Imbau Masyarakat Agar Waspada
telah mengeluarkan hasil dari 37 sampai 34 dan yang tidak keluar ada 3. Dikutip dari Akun Resmi Facebooknya. Rabu 17 Juni 2021.
“Ditemukan 28 dari 34 atau sekitar 82% varian Delta (B.1.617) dari Covid-19,” ujarnya.
Dr. Gunadi PhD, Sp.BA juga menyampaikan, variasi delta ini telah terbukti meningkat setelah adanya trasmisi antar manusia.
“Variasi ini lebih bahaya bagi lansia , maka varian Delta ini akan memperburuk kekebalan tubuhnya meskipun telah dilakukan vaksinasi dua dosis, ” tuturnya.
Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti FK-KMK UGM ini sendiri dilakukan selama satu minggu dengan metode berupa penerimaan viral transfer material (VTM).
Baca Juga: Siap Ikuti CPNS 2021, Berikut Surat Pernyataan dari BKN Terkait Komitmen dan Pengabdian Pegawai!
Baca Juga: Cara Merawat Anak Perempuan dalam Al-Qur'an, Orang Tua Wajib Tahu!
yang diekstraksi secepatnya oleh tim untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, khususnya dalam mengetahui sejauh mana variasi Delta bertransmisi di kudus.
Penyebaran virus Covid-19 varian Delta ini, akan terus meningkat karena masih adanya interaksi sosial yang masif dan pelanggaran protokol kesehatan.
Untuk menghindari penyebaran Virus Covid-19 Variasi Delta ini dengan memperketat protokol dan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).***