Network
"Ini adalah berita yang sangat sangat bagus," katanya.
"Itu berarti kita tidak perlu mendesain ulang vaksin secara radikal untuk menjadikannya vaksin Omicron," sambung Daniel Douek dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Sabtu, 5 Februari 2022.
Dia yakni bahwa vaksin asli dan khusus Omicron bersifat 'reaktif silang' atau mereka dapat mengenali banyak varian yang berbeda.
Dr. John Moore, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Weill Cornell Medical College menilai hasil studi itu mirip dengan penelitian yang menguji booster Moderna dengan target varian Beta.
"Mari kita lihat apa yang ditunjukkan data manusia," katanya.
"Data monyet umumnya cukup prediktif, tetapi Anda akan membutuhkan data manusia," kata Moore yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Moore menerangkan, salah satu keuntungan dari studi monyet tersebut yakni peneliti dapat meningkatkan hewan dan kemudian menginfeksi mereka dengan virus dan mengukur respons imun.
Hal itu, menurutnya, adalah sesuatu yang tidak dapat dilakukan dalam uji coba terjadap manusia.
Disclamer tulisan ini pernah diunggah Pikiran-Rakyat.com oleh Yunita Amelia Rahma dengan judul Lakukan Studi pada Monyet, Peneliti Sebut Booster Khusus Omicron Mungkin Tak Diperlukan.***
(Yunita Amelia Rahma/Pikiran-Rakyat.com)
Artikel Rekomendasi