Dua Kali Alami Perubahan, SD Muhammadiyah 4 Filial Palembang Putuskan Belajar Tatap Muka

- 16 Juni 2021, 21:07 WIB
Ilustrasi sekolah / unicef.org / Kabar Tegal
Ilustrasi sekolah / unicef.org / Kabar Tegal /


Siti juga mengungkapkan kekhawatirannya pada kegiatan di sekolah saat virus ini muncul di Indonesia, akankah sekolah dilanjutkan atau di rumahkan seperti anak-anak di kota.


“Awalnya saya ingin menerapkan metode belajar shift untuk para siswa yang berjumlah 19 orang, dan hal ini sudah saya bicarakan dengan seluruh orang tua mereka.

Baca Juga: Gerai Indomaret dan Alfamart Dilarang Pungut Parkir Liar. Dishub : Di Sana Sudah Tertera Gratis!

Baca Juga: Telah Hadir di Indonesia, Berikut Wilayah yang Bisa Menikmati Layanan 5G

Jadi nanti itu, semua siswa datang kerumah saya secara bergiliran. Tapi ternyata metode ini kurang efektif dilaksanakan, karena banyak siswa yang absen”paparnya lagi.


Tak sampai disitu, Siti pun mengatakan bahwa ia kemudian berdiskusi dengan seluruh wali murid untuk melanjutkan pembelajaran melalui ponsel, seperti yang dihimbau pemerintah.

Namun, hal ini ditampik oleh orang tua siswa karena kepemilikan ponsel yang sangat terbatas dan kebanyakan orang tua tidak memahami cara mengoperasikannya.


“Ada banyak sekali keterbatasan fasilitas yang akhirnya membuat kegiatan belajar harus berubah-ubah sampai dua kali selama Pandemi Covid-19,

Hal ini saya lakukan sebagai upaya akan kesadaran untuk menghindari penyebaran virus ini,” ucapnya.

Baca Juga: Ketinggian Laut Maluku Naik 50 cm, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang

Halaman:

Editor: Nur Khotimah

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini